Tuesday, October 22, 2013

Contoh Percakapan Bertema Liburan


Liburan Ke Kebun Binatang
Saat libur sekolah Ana, Syifa, Chelsea, dan Vania pergi ke kebun binatang bersama. Kebetulan saat itu keluarga Vania yang mengajak mereka berlibur ke kebun binatang.
Siang hari yang panas, Ana, Syifa, Chelsea, Tasya, dan Putri bermain bersama di lapangan. Tiba – tiba, ada seseorang yang berteriak dan datang menghampiri.
Vania : “(Datang mengampiri teman – teman yang sedang bermain). Temen – temen, aku punya kabar nih.”
Syifa : “Kabar apaan Van?
Ana : “Pasti mau ngajak kita jalan – jalan deh.”
Vania : “Kok tau?”
Ana : “Aku asal nebak aja kok.”
Vania : “Tapi tebakan kamu bener, An. Jadi aku bakal ngajakin kalian semua jalan – jalan.”
Chelsea : “Emang mau jalan – jalan kemana sih Van?”
Vania : “Kali ini aku mau ngajak kalian jalan – jalan ke kebun binatang. Ya, mungkin kedengarannya biasa dan nggak seru. Tapi kali ini aku jamin seru deh. Soalnya kita perginya rame – rame.”
Ana : “Wah, mau banget dong. Aku kan belum pernah ke kebun binatang.”
Syifa : “Kalo liburan gratis kayak gini, jelas ikut lah. Rejeki itu jangan ditolak bro.”
Ana : “Betul itu, Syif.”
Chelsea : “Tapi, kalo kamu ajak – ajak kita tapi ternyata nggak boleh gimana?”
Vania : “Tenang Chel, yang nyuruh ngajakin temen – temen malah mama papaku.”
Putri : “Ehm… maaf Van. Kali ini aku nggak bisa ikut.”
Vania : “Lho, kenapa Put?”
Putri : “Bukannya aku nggak mau ikut, tapi aku ada urusan lain. Sorry banget ya…”
Vania : “Kalo emang nggak bisa, nggak apa deh. Kita liburan bareng lain kali.”
Putri : “Makasih ya Van…”
Vania : “Kalian semua ikut kan?”
Ana : “Pasti lah Van.”
Syifa : “Woles bro, aku juga ikut kok.”
Chelsea : “Ya walaupun aku udah sering ke kebun binatang, tapi masak iya mau nolak liburan gratis. Gue ikut broo…”
Tasya : “Ehmm…hehehehe…aku nggak bisa ikut nih. Karena, aku mau ke rumah saudaraku di Medan. Hehehe sorry ya…”
Chelsea : “Yah Tasya…nggak ada kamu, nggak seru tau…”
Tasya : “Hehehe…lain kali aja ya…”
Vania : “Ya udah, nggak apa kok. Aku nggak mau maksa kamu.”
Ana : “Liburannya kapan?”
Vania : “Hari Minggu. Minggu pagi kalian datang ke rumahku sekitar jam 7 lah.”
Ana : “Ok deh…”
Chelsea : “Ehh, mendung nih. Aku pulang duluan ya…”
Tasya : “Sekali lagi, sorry ya Van.”
Putri : “Aku juga minta maaf Van.”
Vania : “Iya…”
Tasya dan Putri : “Kita pulang dulu ya Van…”
Syifa : “Aku juga pulang dulu ya Van.”
Vania : “Ehh tunggu…”
Pada hari Minggu, mereka berkumpul di rumah Vania. Lalu mereka berangkat tepat pukul setengah 8 pagi. Disepanjang perjalanan, mereka sangat menikmati indahnya pemandangan alam. Hingga akhirnya, mereka pun sampai di kebun binatang.
Syifa : “Asiikk…akhirnya sampai juga.”
Ana : “Aku nggak sabar nih pengen cepet – cepet masuk.”
Vania : “Tunggu apa lagi, ayo masuk.”
Syifa : “Tunggu dulu. Chelsea mana?”
Ana : “Di mobil kali.”
Vania : “(melihat ke dalam mobil). Itu dia Chelsea.”
Syifa : “Anak itu kejaannya molor melulu.”
Ana : “Biasa, cap pelor.”
Syifa : “Apaan tuh?”
Ana : “Nempel langsung molor. Hahahahaha…”
Vania : “Ehh, gimana kalau kita gelitikin dia?”
Ana dan Syifa : “Ide bagus tuh.”
Vania : “Dalam hitungan ketiga, kita gelitikin dia. 1,2,3…”
Vania, Ana, Syifa : “Chelsea bangun! (sambil menggelitiki badan Chelsea)”
Chelsea : “Apaan sihh! Ehh, udah sampai ya? Hehehe, aku ketiduran.”
Vania : “Udah ahh, ayo masuk!”
Chelsea : “Wait me…”
Mereka segera masuk ke kebun binatang. Tapi, mereka harus membeli tiket terlebih dahulu. Setelah mereka mendapat tiket, mereka pun segera masuk.
Ana : “Wah, Gajah itu ternyata bener – bener besar ya? (sambil melihat dengan heran kea rah gajah)”
Syifa : “Astaga, masak kamu nggak pernah lihat gajah sih?”
Ana : “Pernah kok. Tapi, Cuma gambarnya doang.”
Vania : “Ehh Ana, aku kasih tau saudara kembar kamu.”
Ana : “Mana?”
Vania : “Itu…(menunjuk kearah orang utan)”
Chelsea : “Hahaha, mirip banget sama kamu tuh An.”
Ana : “Ihh, enak aja kamu bilang.”
Syifa : “Ehh, udah. Kita lihat Jerapah aja yukk.”
Sesampainya di kandang Jerapah.
Ana : “Wow, tinggi banget. (memandang kearah Jerapah)”
Chelsea : “Syif, tolong foto aku ya…”
Syifa : “Ok Chel. (cekrik). Udah nih Chel.”
Vania : “Kita lihat yang lain yuk.”
Mereka berkeliling melihat – lihat binatang yang ada di sana. Mereka juga melihat hewan – hewan air yang ada di sana.
Chelsea : “Ihh, kura – kuranya lucu dehh. Tolong foto aku dong.”
Syifa : “Chelsea kebiasaan deh!”
Ana : “Ohh, ternyata seperti ini to ikan piranha itu. Dari samping kelihatan biasa aja. Giginya aja tuh yang menyeramkan.”
Vania : “Awas lho An, nanti kamu digigit ikan piranha lho.”
Ana : “Nggak mungkin lah. Kan ikan piranhanya di dalam akuarium. Kalo kamu tuh digigit hiu.”
Vania : “Nggak mungkin lah.”
Ana : “Tetep mungkin. Soalnya Hiu kan besar jadi mungkin aja bisa ngejebol akuarium.”
Vania : “Nggak mungkin. Aku kan cantik. Nggak mungkin Hiu mau melukai gadis cantik.”
Syifa : “Vania genit deh!”
Setelah berkeliling sekian lama, mereka pun harus segera pulang. Akhirnya mereka pun pulang. Setelah sampai dirumah Vania, mereka mengucapkan terimakasih kepada Vania dan keluarga.
Syifa : “Makasih ya Van, atas jalan – jalan gratisnya.”
Chelsea : “Thanks Vania.”
Ana : “Makasih banget Van. Ini kali pertama aku pergi ke kebun binatang dan lihat binatang yang asing bagi aku secara langsung.”
Vania : “Ok bro…”

Thursday, October 3, 2013

Contoh Naskah Drama untuk 4 Orang

 Belajar Bersabar
Sebuah keluarga kecil yang hidup pas-pasan berkumpul di ruang tamu. Ayah yang baru saja pulang bekerja, nampak duduk santai sambil memegang topi yang digunakan untuk kipas-kipas dengan ekspresi nampak kelelahan. Tiba-tiba sang anak kembar datang menghampiri.
Lisa : "hai ayah...Bagaimana pekerjaan ayah hari ini? Apakah menyenangkan?"
Ayah : " Ya seperti itulah. "
Lila : " Ayah kena marah boss lagi ya?"
Ayah : " Tidak."
Lila : " Lantas mengapa muka ayah ditekuk melulu?"
Tiba-tiba ibu datang menghampiri mereka sambil membawa teh hangat untuk mereka. Ibu pun meyahut pembicaraan Lila dengan ayah.
Ibu : " Ayah kan baru pulang kerja Lila. Jadi muka ayah ditekuk melulu karena capek. Iya kan ayah?"
Ayah : " (tersenyum)"
Lisa : " Ibu, ayah Lisa pengen nih diajak jalan-jalan nih. Kapan nih kita jalan-jalan bareng?"
Lila : " Iya. Lila juga pengen nih. Lila kangen banget jalan-jalan bareng ibu dan ayah."
Ibu : " Nanti dulu ya sayang. Kalau kita punya sudah uang kita jalan-jalan ya."
Lila dan Lisa : " Iya tapi kapan?"
Ayah : " Kalian sabar saja dulu."
Lisa : " Ih sabar melulu. Nanti kesabaran Lisa habis loh! "
Lila : " Bosen ahh. Dari dulu disuruh sabar terus. Nggak asik nih."
Ibu : " Sssstt...Lila, Lisa nggak boleh ngomong seperti itu. Kasihan ayah. Ayah kan sudah bekerja keras untuk kalian. Harusnya kalian menghargai."
Lisa : " Tuh, kamu sih Lil..!
Lila : " Apaan sih. Kamu tuh yang mulai duluan! "
Lisa : " Lho kok aku?"
Lila : " Kalau nggak kamu siapa lagi?"
Lisa : " Ya kamu lah ! "
Ibu : " Sudah-sudah. Lis, tolong ambilin pisang goreng di dapur. "
Lisa : " Iya bu."
Lisa pun mengambil pergi mengambil pisang goreng di dapur. Setelah itu mereka kembali melanjutkan perbincangan.
Lila : " Ayah, Lila boleh tanya nggak?"
Ayah : " Kamu mau tanya apa Lila?"
Lila : " Apa ayah nggak bosen kerja terus?"
Ayah : " Ya nggak dong sayang. Ayah kan kerja buat keluarga ini. Ayah ikhlas kok ngejalaninnya."
Lisa : " Memangnya ayah nggak capek ?"
Ayah : " Ya jelas capek lah. Tapi namanya juga hidup. Susah senang harus dijalani."
Ibu : "Makanya kalian harus sabar. Coba deh belajar lebih sabar. Orang sabar itu disayang Tuhan."
Lila : "Ih,tapi kan kita emang pengen banget jalan-jalan."
Ibu : " Iya, tapi kalau kalian lebih sabar akan ada rencana yang lebih indah dari Tuhan."
Tiba-tiba ayah berdiri dan pergi meniggalkan ruang tamu. Lalu ayah kembali ke ruang tamu dengan membawa sebuah kaleng.
Lisa : "Apaan tuh yah?"
Lila : "Kayaknya itu tabungannya ayah deh."
Lisa : "Sok tau kamu."
Ayah : "Iya, ini tabungan ayah."
Lila : "Tuh kan bener...(menjulurkan lidahnya ke Lisa). Terus itu buat apa yah ?"
Ayah : "Ayah mau bongkar tabungan ayah."
Lisa : "Lho kok dibongkar? Kenapa dibongkar ayah?"
Ayah : "Katanya kalian pengen jalan-jalan, jadi ayah bongkarin tabungan ayah, terus besok kita jalan-jalan."
Suasana menjadi hening sesaat.
Ibu : " Lho kok pada diam? Kenapa kalian tidak bersorak. Harusnya kan kalian bersorak girang dan senang. Besok kan jalan-jalan."
Lila : "E...e...enggak usah aja deh ayah."
Ayah : "Nggak usah kenapa?"
Lila : "Nggak usah jalan-jalan. Jadi tabungannya nggak usah dibongkar."
Ayah : " Lho memangnya kenapa?"
Lisa : " Mending ayah simpan aja deh tabungan ayah. Buat kebutuhan yang lain atau buat kebutuhan di kemudian hari."
Ayah : " Beneran nih ?"
Lila dan Lisa : "I...iyaaa..."
Ibu : " Kalian yakin? Jalan-jalan loh..."
Lila dan Lisa : "Yakin kok."
Ayah : " Kalau begitu tabungannya ayah simpan lagi ya..."
Lila dan Lisa : " Iyaa ayah..."
Ibu : "Nah gitu dong, baru anak ibu dan ayah. Lain kali kalian harus lebih sabar ya..."
Lila dan Lisa : " Siap boss..."
Ibu : "Ibu bangga dengan kalian. (sambil mengusap rambut Lila dan Lisa)"
Ayah : "Ayah juga."
Lalu Lila dan Lisa tersenyum kepada ayah dan ibu.