Friday, November 1, 2013

CERITA CINTA ROMANTIS

PERI YANG KESEPIAN
Ini kisah tentang seseorang wanita yang saya ilustrasikan sebagai seorang peri dan seorang pria yang saya ilustrasikan sebagai peri juga.


Ini kisah tentang seorang peri yang berwajah aneh yang merasa sangat kesepian. Dia peri yang pemalu, tetapi sebenarnya ia sangat lucu. Di awal kenal seseorang, komunikasinya tidak berjalan begitu baik. Tapi, saat sudah akrab kita tau kalau dia itu riang dan sangat lucu. Dia tidak cantik, tetapi wajahnya juga tidak buruk. Penampilannya pun sangatlah sederhana. Hal inilah yang membuatnya kadang merasa minder dan tidak percaya diri. Selain lucu, dia juga sangat jahil. Bahkan teman – temannya menjulukinya si peri jahil. Kadang kejahilannya ini sangat berlebihan. Sehingga banyak teman yang tak suka padanya. Selain itu dia peri yang sangat polos. Teman – temannya juga menyebut kalau si peri jahil ini peri yang nggak asik kalau diajak curhat. Ya, itu semua karena kepolosannya itu. Dia nggak ngerti tentang cinta, galau, dan sebagainya.
Teman – temannya juga mengira kalau dia peri yang sangat jelek, bodoh dan lemah. Lama – kelamaan ia tau kalau banyak orang yang tak suka padanya dan meremehkannya. Peri ini pun merasa putus asa dan down. Karena itu, ia berusaha keras tuk menjadi lebih baik. Saat ini, hanya satu impiannya. Yaitu, ia ingin membuktikan kepada mereka semua kalau ia tidaklah seperti yang mereka katakan. Si peri jahil ini juga ingin teman – temannya itu memakan omongannya sendiri. Ia berusaha tuk memperbaiki diri. Dalam hati si peri jahil ini ada rasa ketakutan jika ia gagal. Tapi, jika rasa ketakutan itu pasti ia selalu berkata kalau kegagalan adalah awal dari kesuksesan dan setiap ada satu kesulitan pasti ada dua kemudahan. Menurutnya tidak mungkin ada seseorang yang tiba – tiba saja sukses. Pasti dibalik kesuksesan itu ada kegagalan yang pernah dialami. Makanya ia selalu berusaha dan optimis. Saking, kerasnya ia berusaha, ia sampai merelakan waktu luangnya untuk belajar, belajar, dan belajar.
Hingga akhirnya usaha kerasnya itu berbuah manis. Ia unggul dalam ulangan – ulangan harian. Bahkan peri yang terpintar dikelas mampu ia kalahkan. Pada saat ujian pun ia mampu menjadi juara satu. Hal ini membuat peri – peri yang lain heran dan merasa jengkel. Bahkan, peri yang dulu membencinya kini mendekatinya. Tapi entah mengapa si peri jahil yang mendapat julukan baru yaitu si peri cerdas tidak ingin memiliki teman. Alasannya, ia tidak mau berteman dengan peri yang lain kalau mereka pilih – pilih teman. Selalu milihnya yang cantik, pintar, kaya, dll. Lebih baik ia tidak memiliki teman. Tapi, peri – peri itu mengelak kalau mereka pilih – pilih teman. Mereka juga bilang kalau mereka benar – benar tulus tuk berteman.
Lambat laun si peri cerdas ini punya banyak teman. Bahkan banyak teman laki – laki yang kagum dengan kepintarannya. Kini, banyak yang naksir peri cerdas ini. Dari sekian banyak yang naksir, hanya stu yang berani mengungkapkan kepada si peri cerdas ini. Ia adalah seorang peri yang tampan, kaya, dan popular. Tapi, si peri cerdas ini menolak berpacaran dengan peri tampan. Entah apa alas an peri cerdas menolaknya. Padahal menjadi pacar peri tampan adalah impian setiap peri.
Gossip peri cerdas ditembak peri paling tampan sangatlah cepat menyebar. Peri cerdas ini sangatlah malu. Walaupun cinta peri tampan kepada peri cerdas bertepuk sebelah tangan, ia tetap berkomunikasi baik dengan peri tampan. Kini peri – peri lain yang dulu bilang kalau ia adalah peri yang bodoh, jelek dan lemah termakan omongannya sendiri. Mereka juga menarik kata – kata mereka dan bilang kalau peri cerdas adalah peri yang sangat pintar, cantik, dan tak terkalahkan. Peri cerdas hanya tersenyum menanggapi perkataan mereka.
Kini ia begitu popular. Dia kembali riang dan ceria. Dan kini ia tidak sejahil dulu. Tapi, sungguh tak ada yang tau banyak tentang kehidupan pribadinya. Tentang orang tuanya, tempat tinggalnya, hidupnya benar – benar ia rahasiakan. Tak ada satu peri pun yang tau siapa cowok yang disukai peri cerdas. Saat ditanya peri lain soal cowok, ia hanya tersenyum dan mengatakan jika dia tidak menyukai siapa pun. Ia juga mengatakan jika ia tidak memikirkan hal itu dulu. Ia ingin focus. Ia juga mengatakan kalau ia tak ingin jatuh cinta karena denger – denger jatuh cinta itu menyakitkan. Lalu, peri lain membalas ucapan peri cerdas itu dengan mengatakan kalau setiap orang pasti jatuh cinta. Termasuk peri cerdas yang suatu hari nanti akan mengalami jatuh cinta juga. Dan peri cerdas pun hanya menggelengkan kepala.
Saat liburan, perasaan aneh datang menghampirinya. Semacam perasaan galau dan rindu kepada seseorang. Konsentrasi belajarnya pun pecah dengan tiba – tiba. Dalam hati ia bertanya ada apa dengan perasaan yang dirasakannya saat itu. Dia menebak – nebak perasaannya. Ia menebak, apa dia rindu seseorang atau mungkin dia sedang jatuh cinta. Tiap hari ia merasakan hal yang sama. Sampai – sampai prestasinya sempat menurun. Tapi, ia berusaha tuk bangkit lagi. Tapi kali ini ia benar – benar merasa sulit tuk bangkit lagi.
Hingga suatu ketika peri tampan menanyakan mengapa prestasi peri cerdas menurun. Peri tampan juga mengatakan kalau peri cerdas harus berusaha bangkit lagi. Peri tampan juga sempat mengatakan bahwa seprang peri yang paling dikucilkan bisa bangkit dari keterpurukan dan membuktikan segalanya dan sekarang ia harus bangkit dan berusaha kembali. Peri cerdas hanya tersenyum saat peri tanpan berkata begitu. Setelah peri tampan berkata begitu, peri cerdas langsung termotivasi untuk bangkit dan berusaha lebih keras.
Waktu terus berlalu. Dan kini, peri cerdas itu menyadari bahwa dia telah jatuh cinta pada peri tampan. Padahal dulu ia tak mengerti apa – apa tentang cinta, galau, dan sejenisnya. Tapi kini, ia mengerti itu semua. Menurutnya galau adalah perasaan yang timbul sebagai tanda – tanda awal kita mencintai seseorang. Semenjak ia menyadari perasaannya itu, ia terus mencari tau semua tentang peri tampan. Ia dengar dari seseorang kalau peri tampan suka peri yang pintar, cantik, baik dan apa adanya. Peri cerdas pun merubah penampilannya. Mulai dari cara berpakaian sampai gaya rambut dan make up. Peri cerdas terus belajar agar lebih pintar demi peri tampan.
Hingga akhirnya ia bisa menjadi murid terpintar disekolah. Ia pun mendapat julukan si peri cantik. Ia sangat senang karena ia berpikir pasti peri tampan menyukainya dan akan kembali menembaknya. Terlanjur senang, ternyata ia salah prediksi. Peri tampan sudah memiliki tambatan hati lain. Ternyata peri tampan berpacaran dengan mantan murid terpintar disekolah. Selain itu, ia juga pemenang miss of the year tahun lalu. Ia cantik, pintar, baik, seksi pula. Peri cerdas merasa sedih dan merasa kalah telak dengan peri sempurna.
Sampai saat ini peri cerdas belum member tau peri tampan kalau peri cerdas jatuh cinta padanya. Peri cerdas juga mengatakan bahwa ia takkan member tau siapapun tentang perasaannya pada peri tampan. Ia juga mengatakan bahwa perasaannya itu hanya dia dan Tuhan saja yang tau. Peri cerdas juga berusaha melupakan peri tampan. Meski ia sudah berusaha, ini dianggapnya percuma saja. Semakin ia berusaha melupakan, semakin ia menyakiti dirinya sendiri. Tapi, jika ia tak berusaha melupakan, rasanya akan sakit jika melihat peri tampan dan peri sempurna bermesraan.
Tiap malam ia menangis dan berdo’a kepada Tuhan agar dia selalu di beri kekuatan tuk menjalani sulitnya hidup ini. Peri cerdas yang dulunya selalu ceria, kini jadi pendiam dan hanya tersenyum jika diajak bercanda. Dia selalu menangis tiap kali ingat peri tampan. Biasanya ia menangis dihadapan bintang – bintang sambil berandai – andai jika ia menjadi bintang. Menrutnya itu sangatlah menyenangkan. Di sepanjang malam, ia terus menangis. Tak peduli gelapnya malam dan dinginnya udara malam. Ia tetap menangis sambil duduk memeluk lutut di jendela kamarnya. Dalam hati ia berdo’a “Tuhan, betapa sakitnya perasaanku ini. Semenjak tak ada dia, hidup ini kurasa sepi dan berat tuk ku jalani. Tuhan, jika memang dia bukan jodohku, hapuslah dia dari hatiku. Buanglah jauh namanya dari hatiku. Meski sulit tuk ku jalani. Meski rasanya sakit. Tak apa, Tuhan…”. Dan kini ia merasa menjadi peri yang kesepian.
Waktu terus berlalu. Dan kini peri cerdas alias peri kesepian itu telah beranjak dewasa. Pada suatu ketika peri kesepian ini bertemu kembali dengan peri tampan. Perasaan peri kesepian bercampur aduk saat itu. Gugup, senang, takut semuanya bercampur jadi satu. Mereka mengobrol banyak. Mereka juga membicarakan tentang cinta. Peri tampan bilang ia masih jomblo alias belum punya pacar. Lalu peri kesepian bilang kalau ia dijodohkan. Tapi dia tak pernah cinta dengan orang yang dijodohkan dengannya. Saat itu peri kesepian merasa kesempatannya terbuka lebar karena peri tampan belum punya pacar.
Waktu terus berlalu. Suatu ketika peri kesepian pamit kepada peri tampan bahwa ia akan pergi. Saat ditanya mau kemana oleh peri tampan, peri kesepian bilang kalau dia akan menikah di Singapore. Peri tampan pun bertanya “terus kamu nggak ngundang aku?”. Peri kesepian mengatakan kalau ia tak bermaksud nggak mau mengundang. Dia juga mengatakan kalau pernikahannya tertutup dan hanya keluarga yang hadir. Peri kesepian pun langsung pergi meninggalkan peri tampan dengan alasan ketinggalan pesawat.
Akhirnya, peri tampan pun menemukan tambatan hatinya. Ia pun akan segera menikah dalam waktu dekat. 1 bulan sebelum pernikahannya dilaksanakan, ia mengirim surat peri kesepian sekaligus mengundangnya tuk hadir di pernikahannya nanti.
Saat hari pernikahan peri tampan datang, tamu yang ditunggu tunggu, yaitu peri kesepian tak kunjung datang peri tampan sangatlah kecewa. Setelah dilakukan pemberkatan, peri tampan mendapat surat. Ternyata surat itu dari peri kesepian. Peri tampan langsung membuka dan membacanya.
Ternyata isi suratnya adalah:
Hari ini pasti hari yang membahagiakan dalam hidupmu. Maksudku mengirimkan surat ini, untuk membalas surat darimu waktu itu. Maaf, hari ini aku tidak bisa datang di pernikahanmu. Aku tak bermaksud tak mau datang. Tapi, aku benar – benar tak bisa. Aku ingin berkata jujur padamu. Sebenarnya aku mencintaimu. Tapi, aku tak berani mengungkapkan kepadamu. Dan saat aku menghilang tiba – tiba itu, sebenarnya aku sakit dan aku harus berobat. Mungkin penyakitku ini timbul karena aku terus memikirkanmu. Semenjak aku sakit, sebenarnya aku sudah putus asa tu menjalani hidup. Tapi semenjak aku bertemu kamu lagi, aku jadi semangat. Apa lagi waktu itu kamu masih jomblo. Dan soal dijodohkan itu sebenarnya aku bohong. Aku nggak dijodohkan, dan sebenarnya, aku pergi ke Singapore itu untuk berobat, bukan menikah. Saat aku sembuh dan akan segera pulang, kondisiku drop lagi, dan aku kembali dirawat. Itu karena aku menerima surat darimu yang mengabarkan kamu akan menikah. Aku merasa kesepian dan tak kuat lagi menjalani hidup. Aku tak bisa tahan dengan kondisi ini. Akhirnya aku memilih mendonorkan hati, ginjal, dan mataku untuk orang yang membutuhkan. Sebelum aku menjalani operasi, aku menulis surat ini untukmu dan meminta orang tuaku memberikan kepadamu hari ini. Jika kamu mencariku, aku dimakamkan di Indonesia agar aku bisa bertemu denganmu. Aku harap kamu akan mengunjungiku. Aku mau ngucapin selamat dan selamat tinggal sebelum aku benar – benar menjadi peri yang kesepian. Aku berharap kamu bahagia. Dan kini aku menjadi peri yang amat kesepian.
          Peri tampan menangis membaca surat itu. Peri tampan yang masih menggunakan pakaian pernikahan pergi meninggalkan pernikahan dan berlari menuju ke pemakaman peri kesepian. Saat sampai di makam peri kesepian, peri tampan menangis sambil berkata “ Aku juga cinta kamu. Maafin aku.” . Peri tampan masih menangis.
          Saat tepat seminggu setelah peri tampan menikah, peri tampan datang ke makam peri kesepian sambil membawa bunga lily putih kesukaan peri kesepian dan berkata “ Hai cantik. Aku tau kamu kesepian. Tapi, mulai saat ini kamu tak akan lagi kesepian. Aku janji akan selalu menemanimu. Kamu baik – baik ya disana. Aku akan bahagia disini, aku janji.”
          Peri tampan pergi meninggalkan peri makam dan menjalani kehidupan barunya sebagai seorang suami. Meski direlung hatinya terukir nama peri kesepian, tapi ia sudah berjanji kan bahagia dengan pasangannya demi peri kesepian.

No comments:

Post a Comment